Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia
dan merupakan ibukota Propinsi Jawa Timur. Selain sebagai pusat bisnis dan
pendidikan, kota Pahlawan ini memiliki banyak tempat wisata yang layak
dikunjungi. Tidak hanya wisata kuliner dan hiburan malam, tetapi juga wisata
Sejarah dan Religi . Berikut ulasan mengenai tempat wisata di Surabaya yang
menarik dan layak dikunjungi.
Tugu Pahlawan
Tugu Pahlawan adalah sebuah monumen yang menjadi
markah tanah Kota Surabaya. Tinggi monumen ini adalah 41,15
meter dan berbentuk lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan
(Canalures) sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas, dan
canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945. Suatu tanggal
bersejarah, bukan hanya bagi penduduk Kota Surabaya, tetapi juga bagi seluruh
Rakyat Indonesia.
Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati
peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya,
di mana arek-arek Suroboyo berjuang melawan pasukan Sekutu bersama
Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia. Monnumen
Tugu Pahlawan menjadi pusat perhatian setiap tanggal 10 November mengenang
peristiwa pada tahun 1945 ketika banyak pahlawan yang gugur dalam perang
kemerdekaan.
Lokasi Maps: Tugu
Pahlawan
sumber: Wikipedia
Jembatan Merah
Jembatan Merah merupakan salah satu monumen
sejarah di Surabaya,
Jawa Timur yang dibiarkan seperti adanya: sebagai jembatan. Jembatan yang
menjadi salah satu judul lagu ciptaan Gesang ini, semasa
zaman VOC dahulu dinilai penting karena menjadi sarana
perhubungan paling vital melewati Kalimas menuju Gedung
Karesidenan Surabaya, yang sudah tidak berbekas lagi.
Kawasan Jembatan Merah merupakan daerah
perniagaan yang mulai berkembang sebagai akibat dari Perjanjian Paku
Buwono II dari Mataram dengan VOC pada 11 November 1743. Dalam perjanjian
itu sebagian daerah pantai utara, termasuk Surabaya, diserahkan penguasaannya
kepada VOC. Sejak saat itulah Surabaya berada sepenuhnya dalam kekuasaan
Belanda. Kini, posisinya sebagai pusat perniagaan terus berlangsung. Di sekitar
jembatan terdapat indikator-indikator ekonomi, termasuk salah satunya Plaza
Jembatan Merah.
Perubahan fisiknya terjadi sekitar tahun 1890-an,
ketika pagar pembatasnya dengan sungai diubah dari kayu menjadi besi. Kini
kondisi jembatan yang menghubungkan Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun di
sisi utara Surabaya itu, hampir sama persis dengan jembatan lainnya. Pembedanya
hanyalah warna merah.
Lokasi Maps: Jembatan
Merah
sumber: Wikipedia
Museum Sepuluh
Nopember
Museum perjuangan 10
Nopember didirikan sebagai bentuk kenangan atas keberanian arek-arek Suroboyo
pada pertempuran heroik tanggal 10 Nopember 1945. Museum yang diresmikan pada
tahun 2000 dan berlokasi di dalam kompleks Tugu Pahlawan ini telah terkenal
sebagai salah satu tujuan wisata kota Surabaya.
Di Museum ini, beberapa benda peninggalan Bung Tomo serta rekaman asli pidato Bung Tomo yang berapi-api membangkitkan gelora dan hasrat rakyat akan kemerdekaan dapat didengarkan dari sebuah radio kuno. Beberapa diorama statis menggambarkan aksi kepahlawanan arek-arek Suroboyo yang hanya dengan menggunakan bambu runcing dan senapan rampasan mampu melawan sekutu dapat dinikmati di lantai 2 museum.
Di Museum ini, beberapa benda peninggalan Bung Tomo serta rekaman asli pidato Bung Tomo yang berapi-api membangkitkan gelora dan hasrat rakyat akan kemerdekaan dapat didengarkan dari sebuah radio kuno. Beberapa diorama statis menggambarkan aksi kepahlawanan arek-arek Suroboyo yang hanya dengan menggunakan bambu runcing dan senapan rampasan mampu melawan sekutu dapat dinikmati di lantai 2 museum.
Lokasi Maps: Museum
Sepuluh Nopember
sumber:
Wisatamuseum.com
Monumen Kapal
Selam
Monumen Kapal Selam ini terletak di pusat kota
Surabaya. Monumen Kapal Selam adalah wujud asli dari KRI Pasopati 410, salah
satu kapal selam TNI – Angkatan Laut dari satuan Kapal Selam Armada RI Kawasan Timur.
KRI Pasopati termasuk jenis SS type Whisky Class
dibuat di Vladi Rusia pada tahun 1952, berperan aktif dalam menegakkan
kedaulatan negara dan hukum di laut antara lain dalam operasi Trikora. Kapal
selam ini telah menjadi salah satu tempat wisata di Surabaya yang menarik untuk
dikunjungi wisatawan.
Lokasi Maps: Monumen
Kapal Selam
sumber: Initempatwisata.com
Museum Mpu
Tantular
Museum Negeri Mpu
Tantular, adalah sebuah museum negeri yang berlokasi di kecamatan Buduran,
Sidoarjo, Jawa Timur. Awalnya museum ini bernama Stedelijk Historisch
Museum Soerabaia, didirikan oleh Godfried von Faber pada tahun
1933 dan diresmikan pada tanggal 25 Juli 1937. Saat ini, museum ini
dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis pada Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Museum ini memiliki
15.000 koleksi, mulai dari peninggalan masa prasejarah, peninggalan di masa
kerajaan Hindu, Budha, Islam, serta masa kolonial. Lokasi Museum Mpu Tantular
ini ada di Jl. Raya Buduran – Jembatan Layang, Sidoarjo. Harga tiket masuk museum
adalah Rp 4 ribu per orang (dewasa) dan anak-anak Rp 3 ribu.
Lokasi Maps: Museum
Mpu Tantular
sumber:
Wikipedia
Museum WR
Supratman
Untuk mengenang jasa WR Soepratman, kita dapat
mengunjungi museum WR Soepratman di Jalan Tambaksari Surabaya. Di Museum ini
bisa dilihat tulisan asli WR Soepratman ketika ia membuat lagu Indonesia Raya
pada saat pertama, dan juga biola historis yang menemaninya saat membuat
beberapa lagu kebangsaan.
Lokasi museum WR Soepratmat ini juga berdekatan
dengan makam beliau yang meninggal pada 17 Agustus 1938. Sejak menciptakan lagu
kebangsaan Indonesia Raya, Beliau banyak di buru oleh pihak Belanda, dan hal
ini membuat beliau sakit-sakitan.
Lagu terakhir yang beliau ciptakan berjudul
Matahari Terbit, dan karena lagu itu pulalah, Beliau di penjara di Kalisosok
dan pada akhirnya meninggal.Pada 26 Juni 1959, Pemerintah Regulasi 44
mengumumkan bahwa Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Indonesia.
Lokasi Maps: Museum
WR Supratman
sumber: Easjava.com
Masjid Agung
Al-Akbar Surabaya
Masjid Al-Akbar adalah
masjid yang megah dan modern, merupakan masjid terbesar kedua setelah Masjid
Istiqlal di Jakarta. Masjid ini adalah ikon religi kota Surabaya. Eksterior
masjid ini dihiasi dengan berbagai corak ukiran dan kaligrafi. Pintu masuk
masjid ini terdiri dari 45 pintu utama, semuanya dibuat dari kayu jati berukir.
Bagian interiornya
dihiasi oleh ukiran hias dan kaligrafi, sangat dominan menghiasi dinding
masjid. Inilah sebab mengapa objek wisata di Surabaya yang satu ini diminati
banyak penikmat perjalanan.
Lokasi Maps: Masjid
Agung Al-Akbar Surabaya
sumber:
Initempatwisata.com
Klenteng Hong Tiek Hian
Klenteng Hong Tiek Hian
adalah klenteng tertua di Surabaya yang dibangun oleh pasukan Tartar pada zaman
Khu Bilai Khan di masa awal Kerajaan Majapahit. Anda dapat menjumpai klenteng
ini di Jl. Dukuh, di kawasan Surabaya Utara, tepatnya di daerah Pecinan.
Di klenteng ini sering
diselenggarakan acara-acara tradisional Cina, misalnya pertunjukkan wayang Pho
Tee Hi. Terlebih lagi pada saat hari perayaan Imlek. Tempat wisata Surabaya
yang satu ini selalu ramai dikunjungi setiap harinya.
0 komentar:
Posting Komentar